Silaturahmi Prodi PBJ Unnes 2019 “Langkah Pertama Menuju Masa Depan”

silapro 9

Hima Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang, ASAHI (Apresiasi Mahasiswa dalam Himpunan) baru saja menyelenggarakan salah satu program kerja tahuanannya yaitu silaturahmi prodi (Silapro), pada hari Sabtu, 7 September 2019, bertempat di Ruang Bundar, Dekanat Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Acara tahunan ini rutin diadakan guna menyambut mahasiswa baru Prodi PBJ Unnes 2019 oleh seluruh angkatan, serta untuk mempererat ikatan keluarga prodi PBJ Unnes, sekaligus sebagai ajang pengenalan akademik dan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan prodi PBJ Unnes. Silapro tahun 2019 ini bertemakan「未来への初めて の一歩」artinya “langkah pertama menuju masa depan”, yang berisikan harapan agar mahasiswa baru nantinya akan lebih mengenal apa yang menjadi impiannya dan mengetahui langkah yang perlu diambil untuk menggapai impian tersebut.

Acara diawali dengan pembukaan oleh MC pada pukul 08:40, dilanjutkan sabutan-sabutan yang diberikan oleh oleh Dewi-san sebagai ketua panitia silapro, Ival-san sebagai ketua asahi, Chevy-sensei sebagai pembina asahi, dan kemudian sambutan oleh Silvi-sensei sebagai kaprodi PBJ.

Ada juga penampilan tarian khas Jepang Tokyo Funka dari tim odori dari devisi Bunkashoukai yang menandakan segera dimulainya acara inti. Acara inti  pengenalan dosen PBJ, pengenalan Asahi, kemudian penyapaian materi yang diberikan oleh Lis-sensei, Aditya-senpai (PBJ’15) dan Rendi-senpai (PBJ’15) .

Odori Tokyou Funka

Lispridona Dinner, S.pd., M.pd. atau kerap disapa Lis-sensei yang saat ini sedang melanjutkan studi S-3 nya di Unnes, memberikan materi berkaitan dengan cara-cara, langkah-langkah, dan usaha-usaha menggapai impian kepada mahasiswa baru prodi PBJ 2019. Lis-sensei juga menjelaskan berbagai program beasiswa yang bisa diikuti mahasiswa prodi PBJ Unnes jika ingin belajar ke Jepang serta untuk motivasi mereka.

Lis Sensei

Pemateri lain yaitu Aditya-senpai dan Rendi-senpai juga memaparkan bahwa banyak sekali kesempatan untuk bisa belajar ke Jepang, baik dengan beasiswa penuh maupun subsidi. Seperti Aditya-senpai contohnya, Senpai menyapaikan bahwa beliau belajar di Jepang dengan menggunakan uang pribadi dengan mengikuti Program Join Degree yaitu program kerjasama antara pihak universitas dengan pemerintah Jepang, sehingga ada sejumlah bantuan subsidi dari universitas. Berdasarkan pengalaman Aditya-senpai waktu pelaksanaan program belajar bahasa jepang di Jepang tersebut adalah selama 11 bulan, terhitung sejak Oktober 2018 hingga Agustus 2019. Pembayaran biaya pendidikan selama disana dapat dibayarkan bertahap, jadi mahasiswa yang ingin mengikuti program tersebut wajib membayar biaya pendidikan dan tempat tinggal selama 4 bulan pertama, untuk 4 bulan setelahnya bisa dibayarkan ketika sudah di Jepang. Pada masa belajar tersebut mahasiswa diizinkan untuk kerja paruh waktu maksimal 28 jam/minggu, syarat untuk bisa bekerja paruh waktu disana adalah memiliki nomor telepon (sim card) Jepang dan akun bank Jepang.

Adit Senpai

Selain itu ada cerita pengalaman dari Rendi-senpai yang adalah penerima beasiswa penuh dari Monbukagakushō Shōgakukin/文部科学省奨学金(MEXT), yaitu beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang. Beasiswa ini meliputi biaya studi dan biaya hidup, tanpa ikatan dinas. Beasiswa Monbu memiliki dua jalur yaitu U-to-U (University Recommendation) dan G-to-G (Embassy Recommendation). Adapun program-program yang ditawarkan kepada siswa Indonesia adalah Program Research Student bagi lulusan perguruan tinggi, Undergraduate, College of Technology dan Professional Training College bagi lulusan SMA dan Japanese Studies bagi mahasiswa program studi Jepang serta Teacher Training bagi guru. Rendi-senpai sendiri berkuliah di Universitas Kanazawa yang berada di Prefektur Ishikawa, Jepang dengan program Japanese Studies.

Rendi Senpai

Selain membagikan pengalamannya dalam mengikuti program beasiswa ke Jepang mulai dari pendaftaran, seleksi, hal-hal yang harus dipersiapkan, dan hal-hal yang dilakukan, Senpai-tachi juga membagikan banyak pengalaman menarik lainnya ketika belajar di Jepang seperti ketika liburan, ketika mengikuti kegiatan kampus, ketika kerja paruh waktu, dan masih banyak lagi. Cerita pengalaman tersebut diharapkan bisa memotivasi mahasiswa yang tertarik belajar ke Jepang agar tetap semangat, pantang menyerah, dan menjadi semakin yakin akan impiannya.

Setelah pemateri selesai menyampaikan materi ada sesi tanya jawab sebentar, lalu ishoma. Kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan tarian Kimi No Mani Mani dan diakhiri dengan penampilan Asahi Band yang menyanyikan lagu berjudul Pretender dari band asal Jepang bernama Dism dan Happy Birthday dari Back Number. Sekitar pukul 13:10, MC menutup acara pada siang hari itu, dilanjutkan dengan acara sesi foto bersama.

Minggu, 8 September 2019 oleh Zeny Nourma Octavia